Kota Madiun Jadi Lokasi Bimtek Smart City Pengelolaan Drainase, Kabid Perkim Provinsi: Kota Madiun Percontohan Nasional

Kota Madiun Jadi Lokasi Bimtek Smart City Pengelolaan Drainase, Kabid Perkim Provinsi: Kota Madiun Percontohan Nasional

MADIUN - Sistem drainase di Kota Madiun memang multifungsi. Tidak hanya sebagai saluran air, tetapi juga memiliki fungsi lain seperti penanganan banjir hingga fungsi keindahan. Tak heran, Kota Madiun dipilih menjadi lokasi bimbingan teknis penerapan konsep Smart City dalam pengelolaan sistem drainase yang digelar Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur selama dua hari terakhir.
 
Kabid Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur Tri Wahyuriyadi menyebut Kota Madiun tidak hanya menjadi percontohan provinsi tetapi juga percontohan nasional.
 
‘’Sistem drainase eco-green di sini menjadi percontohan. Bukan hanya provinsi tapi nasional, Karenanya, 38 kabupaten/kota pemangku kebijakan yakni cipta karya dan permukiman melaksanakan bimtek di sini,’’ katanya, Jumat (6/10).
 
Menurutnya, Kota Madiun tepat menjadi lokasi bimtek. Salah satunya, karena peserta bisa langsung melihat kondisi drainase tersebut. Tak heran, bimtek digelar dua hari. Yakni, Kamis dan Jumat ini. Hari pertama, peserta melaksanakan studi lapangan. Peserta berkeliling melihat hasil pembangunan drainase. Mulai di kawasan Pahlawan Street Center (PSC), Sumber Umis, dan sejumlah lokasi lainnya. Di hari kedua, peserta melaksanakan seminar di Aston Hotel. Wali Kota Madiun, Maidi juga menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut.
 
‘’Jadi konsepnya transfer knowledge. Tadi dari peserta juga melakukan tanya jawab dengan bapak wali kota secara langsung,’’ ujarnya.
 
Dia menambahkan drainase di Kota Madiun bukan hanya berfungsi mengalirkan air, tetapi juga sebagai tempat cadangan air. Hal itu karena di setiap sepuluh meter ditambahkan areal resapan. Hal itu akan sangat berguna pada musim kemarau seperti ini. Selain itu, konsep tersebut juga bisa diterapkan di daerah pesisir pantai. Sistem drainase seperti itu bisa mengurangi interupsi air laut ke darat sehingga tidak terlalu payau.
 
‘’Menurut saya ini inovasi yang luar biasa. Bisa menjadi masukan bagi 38 Kota/Kabupaten peserta se-Jawa Timur,’’ ungkapnya.
 
Seperti diketahui, satu pembangunan di Kota Madiun memang memiliki sejumlah fungsi sekaligus. Seperti halnya drainase di Jalan Pahlawan. Pembangunan drainase tersebut setidaknya memiliki lima fungsi. Yakni, sebagai penanganan banjir, resapan, instalasi kabel bawah tanah atau dukting, fungsi pelayanan kepada pengguna jalan, hingga fungsi estetika atau keindahan yang kemudian memunculkan manfaat ekonomi. (dspp/agi/madiuntoday)

26