Jadi Bagian Dari Quick Wins Masterplan Smart City, Ikon Dunia Di Kota Pendekar Terbukti Tingkatkan Minat Wisatawan Hingga Antarkan Kota Madiun Raih Segudang Penghargaan

Jadi Bagian Dari Quick Wins Masterplan Smart City, Ikon Dunia Di Kota Pendekar Terbukti Tingkatkan Minat Wisatawan Hingga Antarkan Kota Madiun Raih Segudang Penghargaan

MADIUN - Kota Madiun tidak memiliki sumber daya alam untuk dijadikan obyek wisata. Pun, keberadaan tol Solo-Surabaya menjadi ancaman bahwa Kota Madiun akan semakin ditinggalkan. Karenanya, diperlukan formula khusus yang menjadi magnet bagi wisatawan agar tertarik berkunjung ke Kota Madiun.
 
Melalui program Smart City, Pemkot Madiun berupaya membangun daerah yang aman, nyaman, dan mensejahterakan warganya. Maka, disusunlah masterplan pembangunan Smart City di Kota Madiun sejak 2019.
 
"Pada saat itu kami fokus di Smart Branding. Di dalamnya itu ada Quick Wins yang kami lakukan adalah membangun tempat-tempat yang Instagramable," ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun, Noor Aflah, Jumat (29/12).
 
Smart Branding dengan membangun tempat Instagramable menjadi langkah cepat Pemkot Madiun untuk meningkatkan minat wisatawan di Kota Pendekar. Karenanya, pada saat itu dibangun Tugu Pendekar, renovasi Taman Obor, dan mural khas Kota Madiun di sepanjang Jalan Ahmad Yani. Kemudian, Wali Kota Madiun, Dr. Maidi juga menghadirkan rencana pembangunan Peceland dengan tagline The Birthplace of Asian Warriors. Atau, tempat lahirnya para pendekar Asia.
 
Namun, Quick Wins dengan ciri khas Kota Madiun itu rupanya belum cukup meningkatkan jumlah wisatawan secara signifikan. Apalagi, pandemi Covid-19 melanda hingga menghambat perkembangan sejumlah sektor kehidupan manusia. Karenanya, tim Smart City kembali menyusun Quick Wins agar Kota Madiun bisa bertahan di tengah Covid-19. Bahkan, semakin berkembang pasca pandemi.
 
Sebagai informasi, tim Smart City tidak hanya pejabat dan staf di lingkup Pemkot Madiun saja. Di dalamnya juga ada akademisi, tokoh masyarakat, hingga LSM.
 
"Bersamaan dengan itu, Pak Wali (Wali Kota Maidi, red) ada kunjungan kerja ke Singapura terkait pengelolaan sampah dan kebersihan. Lalu, beliau melihat patung Merlion yang ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai negara," paparnya.
 
Sepulang dari Singapura, Wali Kota Maidi pun mencoba formula baru dengan menghadirkan ikon dunia di Kota Madiun. Yakni, dengan membangun Taman Sumber Wangi dan Sumber Umis. Selanjutnya, membuat replika Merlion sebagai daya tarik.
 
Tak disangka, formula itu rupanya berhasil menarik minat wisatawan. Kunjungan dari berbagai daerah pun tak berhenti berdatangan.
 
Setelah itu, ikon dunia lainnya juga turut dihadirkan. Seperti, Menara Eiffel, kampung Inggris, Ka'bah, serta yang terbaru ada Monas, Patung Liberty, Kincir Belanda, dan menara jam Big Ben. Itu setelah wali kota mengunjungi sejumlah negara dalam dinas luarnya.
 
Dari situ, perhatian masyarakat dari berbagai daerah semakin tertuju ke Kota Madiun. Setiap hari, tak kurang dari 30 ribu kunjungan di Pahlawan Street Center (PSC). Tak sedikit pula wisatawan dari mancanegara yang tertarik menjajal wisata enam negara tanpa paspor dan visa di Kota Madiun. Perputaran ekonomi di lapak UMKM sekitar PSC mencapai Rp 1,5 miliar per bulan.
 
Tak hanya itu, ikon dunia pun turut mendongkrak nilai investasi di Kota Pendekar. Per November 2023, jumlah investasi yang sudah masuk ke Kota Madiun mencapai Rp 230 miliar dari target Rp 194 miliar. Lebih dari 7 ribu izin usaha dikeluarkan selama satu tahun terakhir.
 
Artinya, Smart Branding melalui Quick Wins membangun tempat Instagramable dengan menghadirkan ikon dunia berhasil diterapkan di Kota Madiun.
 
Bahkan, dalam laporan hasil evaluasi implementasi Smart City pada semester II 2023, Kota Madiun berhasil meraih nilai tertinggi ketiga setelah Surakarta dan Bandung. Yakni, dengan nilai 3,71. Angka inipun di atas nilai Semarang dan Surabaya.
 
Adapun nilai 3,71 itu merupakan rata-rata dari lima poin penting evaluasi implementasi Smart City. Yakni, Baseline 3,8; Output 3,17; Outcome 3,72; Impact meraih nilai sempurna 4; dan Quick Wins 3,9.
 
"Itu artinya, Kota Madiun yang APBD-nya di bawah Semarang dan Surabaya juga bisa memaksimalkan potensi, bahkan meraih prestasi yang lebih tinggi," imbuhnya.
 
Nah, 2024 mendatang Kota Madiun akan kembali menyusun Quick Wins untuk diterapkan pada periode 2025-2030. Karenanya, Pemkot Madiun mengundang masyarakat yang ingin memberikan masukan bagi perkembangan Kota Madiun. Bisa melalui musrenbang yang digelar pada awal 2024 mendatang maupun berbagai kanal yang disediakan Pemkot Madiun.
 
"Tapi, masukannya harus yang bisa dipertanggungjawabkan. Juga, jelas by name by address agar bisa diajak diskusi lebih lanjut. Bukan sekadar memberi masukan lalu menghilang," tandasnya. (Dspp/irs/madiuntoday)

26